The Basic Principles Of tujuh langit

Yakni sebagai bentuk kemurahan Allah dan kenikmatan dan manfaat untuk bani Adam sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Setelah Allah Swt. menyebutkan bukti keberadaan dan kekuasaan-Nya kepada makhluk-Nya melalui apa yang mereka saksikan sendiri pada diri mereka, lalu Dia menyebutkan bukti lain melalui apa yang mereka saksikan, yaitu penciptaan langit dan bumi.

Tujuh Langit adalah sebuah istilah alam kosmologi agama atau mitologis yang mengacu kepada tujuh lapisan atau bagian langit. Gagasan ini terdapat di dalam agama-agama Mesopotamia kuno, agama Yahudi, agama Kristen, dan agama Islam.

Surat At-Talaq ayat 12: Allah mengabarkan bahwa Dia sajalah yang menciptakan langit yang tujuh, dan menciptakan semisal dengan itu dalam jumlah yang sama dari bumi. Allah mengabarkan bahwa Dia yang menurunkan perintah di antara langit dan bumi, yaitu syariat-Nya, hukum agama-Nya yang Allah wahyukan kepada para Rasul-Nya sebagai peringatan bagi seorang hamba dan sebagai ancaman untuk mereka.

Allah telah menciptakan langit lalu menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah:

Paragraf di atas merupakan Surat At-Talaq Ayat twelve dengan textual content arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan penting dari ayat ini. Didapati sekumpulan penjelasan dari kalangan ahli tafsir mengenai isi surat At-Talaq ayat 12, sebagiannya seperti di bawah ini:

Di tiap-tiap langit, malaikat akan menyeleksi amal perbuatan manusia sebelum disampaikan kepada Allah, jika amal tersebut tidak memenuhi kriteria maka akan dikembalikan lagi kepada pemiliknya. Penciptaan tujuh lapis langit ini terdapat dalam QS. Al Mulk : 02

four. Langit keempat dinamakan dengan langit Zahir yang terbuat dari tembaga, menurut suatu pendapat terbuat dari perak. Pada langit ini malaikatnya menyeleksi amal manusia dari unsur bangga diri. Penduduknya bertasbih dengan سبحان الملك القدّوس

Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan, bahwa Dia yang menciptakan tujuh langit dan semua yang ada di dalamnya serta tujuh bumi dan apa yang ada di dalamnya serta apa yang ada di antara langit dan bumi.

Itu artinya cahaya bintang tersebut telah mengadakan perjalanan selama fourteen miliar tahun ke bumi untuk bisa terlihat. 

Dari segi sejarah, orang-orang dahulu –jauh sebelum Al-Qur’an diturunkan — memang berpendapat adanya tujuh lapis langit. Ini berkaitan dengan pengetahuan mereka bahwa ada tujuh benda langit utama yang jaraknya berbeda-beda.

Oleh karena kesempurnaannya sudah dimaklumi, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan agar melihat sekali lagi dan memperhatikan segala penjurunya.

Dan lapisan‑lapisan yang melukiskan tempat kedudukan benda‑benda langit sama sekali tidak ada. Sedangkan warna biru bukanlah warna langit sesungguhnya. Warna biru dihasilkan dari hamburan cahaya biru dari matahari oleh https://tujuhlangit.com/ atmosfer bumi.

Jika kita mengambil arti yang pertama (enam tambah satu) maka berarti Allah menjadikan langit yang tadinya satu lapis menjadi tujuh lapis, atau Allah menjadikan benda langit yang tadinya hanya satu menjadi tujuh benda langit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *